E ra D i srupsi 2 025 ini adalah tahun terpesat dimana dunia A rtificial I ntelligence berkembang pesat, dimana pengerjaan kode sudah terlampaui oleh sistem kecerdasan buatan ini, semua aspek komprehensif didalam dunia programming seperti syntax itu sudah terkuasai oleh data, sehingga memungkinkan penggunanya untuk cukup memerintahkan penulisan kode yang begitu sederhana. Namun, di lain waktu, cara orang untuk mempelajari bahasa pemrograman pun akan terlihat lebih sederhana karena bantuan alat kecerdasan buatan, AI .
Hypertext Transfer Protocol

Satu protocol pembangun website ini berperan dalam dunia gratisan. HTTP mempunyai cara interaksi yang berbeda dari manusia, yaitu dengan cara mengirimkan dan menerima sebuah 'pesan'. Pesan inilah yang sering orang sebut sebagai Payload dalam dunia gratisan.
Ketika kita mulai mengkoneksikan ke suatu web, kita mengkoneksikan ke server tujuan itu dengan port 80 beserta isi pesan HTTP. Pesan ini sering disebut dengan HTTP Header. Dibawah ini adalah contohnya :
Dimana kita ingin membaca konten sebuah website, maka browser kita akan mengirimkan pesan berupa permintaan, yaitu permintaan mengambil konten website, permintaan ini bisa kita sebut dengan 'Request'.
Ini syntax ( aturan ) susunan/penulisan header :
(Method) (Tujuan [ dapat berupa URL, URI atau IP beserta Port ]) (Versi HTTP)
<opsi header>
<opsi header>
<opsi header>
Ketika kita berselancar dengan browser, secara tidak terlihat, kita mengirim request itu ke server web tujuan.
Ini syntax ( aturan ) susunan/penulisan header :
(Method) (Tujuan [ dapat berupa URL, URI atau IP beserta Port ]) (Versi HTTP)
<opsi header>
<opsi header>
<opsi header>
Ketika kita berselancar dengan browser, secara tidak terlihat, kita mengirim request itu ke server web tujuan.
Request ini berisi info si peminta untuk meminta halaman yang diinginkan seperti halnya berikut.
GET /index.php HTTP/1.1
Host: situs.com
Connection: close
Nah, pas kita buka web, kita mengirim semacam pesan itu ke server web tujuan. Pesan diatas itu meminta server untuk membuka file index.php ( halaman awal web ) di website situs.com dengan koneksi tertutup ( close ), maksud close disini maksudnya koneksi bakal putus kalau halaman index.phpnya itu udah terkirim tanpa error.
Sebagaimana contoh koneksi langsung kepada website google.com dengan program curl dibawah ini :
GET /index.php HTTP/1.1
Host: situs.com
Connection: close
Nah, pas kita buka web, kita mengirim semacam pesan itu ke server web tujuan. Pesan diatas itu meminta server untuk membuka file index.php ( halaman awal web ) di website situs.com dengan koneksi tertutup ( close ), maksud close disini maksudnya koneksi bakal putus kalau halaman index.phpnya itu udah terkirim tanpa error.
Sebagaimana contoh koneksi langsung kepada website google.com dengan program curl dibawah ini :
![]() |
| Program CURL membaca Request dan Response Header |
Program curl di OS GNU/Linux berfungsi untuk melihat pesan header yang dikirim dari pengguna ke website tujuan. Pesan yang dibaca yakni ada request header, response header dan HTML Content Body.
Pada gambar tersebut terlihat ketika kita mengoneksikan ke server google.com, curl mengirimkan permintaan/request untuk mengambil halaman utama Google dengan method GET beserta protokol HTTP versi 1.1. Selain itu, curl memberikan Opsi Header 'Host', 'User-Agent' dan 'Accept'. Ketiga opsi header itu mempunyai fungsi masing masing, :
- Host = Memberi identifikasi host kepada webserver, host yang mana yang akan dihubungi oleh client.
- User-Agent = Memberi identifikasi web browser apa yang dipakai oleh client. Karena disini kita memakai sebuah program curl, maka tertulis User-Agent program curl itu sendiri.
- Accept = Memberitahukan server file media apa yang dapat dibaca oleh client.
Request yang terkirim akan diproses web server tujuan dan menghasilkan header response, beserta kode HTML halaman website tujuan.
Dunia Gretongan memakai HTTP Request ini untuk menghubungkan ke server ssh beserta mencantumkan host gratisan yang aktif.
Gretonger sering memakai dual header untuk menghubungkan ke server SSH dengan request Method CONNECT untuk membuat koneksi tunnel, dan header request untuk menghubungkan ke server host gratisan yang aktif. Yang dimana header tersebut akan berwujud seperti ini :
CONNECT (hostssh:portssh) HTTP:/1.0
GET http://situsgratisan.com/ HTTP/1.1
Host: situsgratisan.com
atau
GET http://situsgratisan.com/ HTTP/1.1
Host: situsgratisan.com
CONNECT (hostssh:portssh) HTTP:/1.0
Penjelasan :
Header yang pertama, client akan menyiapkan koneksi kepada server SSH terlebih dahulu. Lalu mengkoneksikan ke server host gratisan. Header yang kedua, client akan mengkoneksikan ke server host gratisan, lalu mengkoneksikan ke server SSH.
Pada dasarnya seolah olah gretonger tersebut hanya mengkoneksikan ke server host gratisannya saja, namun ia mencantumkan header SSHnya pula dan sehingga paket internet akan terkirim tidak hanya ke server host gratisannya saja, namun terkirim pula ke server SSH, berkomunikasi dengan server SSH tersebut dan mengautentikasi untuk menjalankan SSH Tunneling. Biasanya gretonger tersebut menyelipkan fitur alat injeksi dengan [split]. Fitur ini memberikan jeda koneksi ketika client menghubungkan ke server SSH dan server host gratisannya.
Seperti Apa Pemakaian HTTP Request Pada Dunia Gretongan?
Dunia Gretongan memakai HTTP Request ini untuk menghubungkan ke server ssh beserta mencantumkan host gratisan yang aktif.
Gretonger sering memakai dual header untuk menghubungkan ke server SSH dengan request Method CONNECT untuk membuat koneksi tunnel, dan header request untuk menghubungkan ke server host gratisan yang aktif. Yang dimana header tersebut akan berwujud seperti ini :
CONNECT (hostssh:portssh) HTTP:/1.0
GET http://situsgratisan.com/ HTTP/1.1
Host: situsgratisan.com
atau
GET http://situsgratisan.com/ HTTP/1.1
Host: situsgratisan.com
CONNECT (hostssh:portssh) HTTP:/1.0
Penjelasan :
Header yang pertama, client akan menyiapkan koneksi kepada server SSH terlebih dahulu. Lalu mengkoneksikan ke server host gratisan. Header yang kedua, client akan mengkoneksikan ke server host gratisan, lalu mengkoneksikan ke server SSH.
Pada dasarnya seolah olah gretonger tersebut hanya mengkoneksikan ke server host gratisannya saja, namun ia mencantumkan header SSHnya pula dan sehingga paket internet akan terkirim tidak hanya ke server host gratisannya saja, namun terkirim pula ke server SSH, berkomunikasi dengan server SSH tersebut dan mengautentikasi untuk menjalankan SSH Tunneling. Biasanya gretonger tersebut menyelipkan fitur alat injeksi dengan [split]. Fitur ini memberikan jeda koneksi ketika client menghubungkan ke server SSH dan server host gratisannya.

Sangat bermanfaat,menambah wawasan.semoga kedepan makin berkembang blognya
BalasHapus